PENGERTIAN
AQIDAH
Aqidah berasal dari kata “aqada” artinya ikatan dua utas tali dalam
satu bahul sehingga bersambung, Aqad berarti pula janji, ikatan (kesepakatan)
antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Aqidah menurut terminologi adalah
sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi
kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. Istilah aqidah masih
bersifat umum untuk berbagai agama, misalnya aqidah Trinitas pada Kristen atau
Trimurti pada Hindu dan sebagainya.
Aqidah Islam dalam Alquran disebut iman. Ia bukan hanya
berarti percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk
berprilaku. Karena itu, lapangan iman sangat luas bahkan mencakup segala
sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang disebut amal shaleh. Oleh karena
itu, iman didefinisikan sebagai berikut:
Mengucapkan dengan
lisan, membenarkan dengan hati dan melaksanakan dengan segala anggota badan (
perbuatan).
Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap
sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan
sesuatu dengan keyakinan tersebut. Karena itu, iman bukan hanya dipercayai atau
diucapkan, melainkan bersatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan
dalam perbuatannya.
Aqidah Islam adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau
keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam. Hal ini wajib
dipegang oleh seorang muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Aqidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam Islam.
Ia merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala sesuatu tindakan atau
amal. Seseorang dipandang sebagai muslim atau bukan bergantung pada aqidahnya.
Apabila ia beraqidah Islam, maka segala sesuatu yang dilakukannya akan bernilai
sebagai amaliah atau amal shaleh, apabila sebaliknya, segala amalnya tidak
memiliki arti apa-apa, sekalipun bernilai.
Aqidah Islam atau iman mengikat seorang muslim sehingga
ia terikat dengan segala aturan hukum yang datang dari Islam. Karena itu,
menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang
diatur dalam ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan kepada agama Islam. Hal
ini difirmankan Allah :
Hai orang yang
beriman masuklah ke dalam Islam keseluruhannya dan janganlah kamu turuti
langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah, 2:208)
Aqidah sebagai
fondamen utama ajaran Islam bersumber pada Alquran dan sunnah Rasul. Dalam hal
yang berkaitan dengan keyakinan tidak seleruhnya dapat ditemukan oleh kemampuan
yang dimiliki oleh manusia. Misalnya, manusia dapat memikirkan alam raya yang
begitu teratur dan seimbang, tetapi manusia tidak dapat mengetahui siapa yang
mengatur dan menciptakannya, karena kemampuan akalnya sangat terbatas. Karena
itu, untuk dapat mengetahuinya dibutuhkan informasi.
Di sini, wahyu memberi tahu bahwa yang menciptakan alam
raya ini adalah Allah. Demikian halnya, manusia mengetahui bahwa dalam
kehidupan dunia ini, yang baik tidak selalu beruntung, dan yang jahat tidak
selalu mendapat hukuman. Ia memerlukan keadilan yang tidak bisa ditutupi. Di
sini manusia diberitahu bahwa ada pengadilan yang akan digelar oleh Yang Maha
Adil di akhirat nanti, lalu munculah pengetahuan adanya syurga dan neraka dan
hal-hal lainnya yang bersifat gaib.
Demikan pula hal-hal yang berkaitan dengan ibadah sebagai
konsekuensi dari adanya keyakinan atau aqidah memerlukan informasi yang hanya
dapat diketahui manusia berdasarkan firman Allah atau sunnah Rasul.